Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

6 Pelajaran Dari Buku “Aku Memanggilnya Ibu”


Siapa diantara kamu yang suka baca cerpen? Membaca cerpen memang mengasyikkan karena kita bisa membacanya sekali duduk. Namun, ada juga nih diantara kamu yang baca cerpen tapi ingin satu tema. Nah, kalau begitu sebaiknya kamu baca buku antologi cerpen.









Salah satu antologi cerpen yang recommended yaitu Aku Memanggilnya Ibu. Antologi cerpen ini ditulis oleh Novela Nian, Risty Arvel, Achmad Arifin, Nindya Maharani, dkk yang diterbitkan oleh Penerbit Jingga. Pelajaran apa saja yang dapat kamu ambil dari buku ini? Yuk simak informasi berikut!






6 Pelajaran Dari Buku “Aku Memanggilnya Ibu”





1. Menjadi dewasa dengan pikiran dan sikap





Mungkin kamu sering mendengar bahwa dewasa akan tumbuh seiring bertambahnya usia. Namun, sebenarnya dewasa itu tidak hanya soal usia lho, tetapi dewasa juga harus dibarengi dengan pikiran dan sikap dalam kehidupan sehari-hari.





Dalam buku tersebut dapat dipetik sebuah pelajaran bahwa dewasa dengan pikiran dan sikap, misalnya menghargai keputusan orang tua, memikirkan kebahagiaan bersama baik orang tua juga diri sendiri, dan memberikan pendapat yang baik.





2. Perhatikan didikan orang tua





Semua anak harus memperhatikan didikan orang tua, khususnya ibu. Banyak anak yang sering mengeluh karena ibu mereka terlalu banyak memberikan didikan ini dan itu. namun, tahukah kamu bahwa sebenarnya untuk kebaikanmu juga? Dalam buku tersebut, kamu dapat belajar bahwa walaupun ibu mengomel dengan sikapmu, sebenarnya ibu sedang mengusahakan yang terbaik untuk anaknya agar anaknya bisa bersikap baik.





Selain itu, salah satu cerpen di buku tersebut menjelaskan bahwa walaupun anak perempuan kelak ingin berkarir, tetapi juga harus mengenal pekerjaan rumah tangga. Karena bagaimanapun kelak pekerjaan tersebut akan menjadi bagian dari kewajibannya kelak.





3. Orang tua selalu memberikan pilihan yang baik untuk anaknya





Terkadang dalam menentukan pilihan, seorang anak bingung untuk mengambil keputusan. Ada yang menggunakan pertimbangan pribadi, ada juga yang menggunakan pertimbangan orang tua. Namun, tak jarang mereka yang terpaksa menggunakan pertimbangan orang tua untuk menentukan suatu pilihan.





Dalam buku tersebut, ada sebuah cerpen yang menceritakan seorang anak yang harus menjalani pilihan orang tuanya. Awalnya anak tersebut tidak menyukainya. Tetapi setelah dijalani beberapa waktu, akhirnya anak itu mengerti bahwa pilihan orang tuanya adalah yang terbaik untuknya.





4. Belajar tentang pelajaran kehidupan





Dalam hidup, kita tidak hanya belajar soal pelajaran di sekolah. Kita juga harus belajar tentang kehidupan. Banyak hal yang diajarkan oleh ibu soal kehidupan. Misalnya soal kemandirian, kegigihan, tanggung jawab dan nilai-nilai hidup lainnya. Sebagai anak, kita tidak boleh malas belajar tentang kehidupan, karena sejatinya kita hidup untuk menjadi manusia yang baik.





5. Jangan membuat ibumu menangis





Terkadang kamu mungkin pernah merasakan marah, kecewa, atau jengkel terhadap seseorang. Tak sadar, kamu mungkin juga pernah merasa kesal dengan orang tuamu, terutama ibu. Mungkin karena hal sepele, aturan di rumah, aturan di luar rumah yang mungkin kamu anggap mengekangmu. Namun, percayalah bahwa itu adalah untuk kebaikanmu.





Jangan pernah berfikir untuk membuat ibumu menangis. Ibumu selalu berusaha tegar menghadapi apapun yang sedang kamu lakukan. Namun, ada kalanya beliau juga lelah. Sama juga seperti kamu yang mungkin juga lelah. Ibu punya batas kesabaran. Berjuanglah untuk membuat ibumu bahagia, tidak sampai merasa sedih, bahkan sampai menangis. Karena kebahagiaan ibumu adalah sumber kebahagiaanmu.





6. Ibu sering berkorban untuk anaknya





Kamu pasti sudah sering mendengar bahwa ibu sering berkorban untuk anaknya. Kadang ibu lebih memilih tidak membeli baju agar anaknya bisa membeli baju, atau yang lainnya. Dalam buku tersebut, ada sebuah cerpen yang menceritakan pengorbanan seorang ibu. Pengorbanan tersebut ditunjukkan oleh sang ibu yang rela hanya makan nasi dan garam demi memberikan hidangan lezat nan bergizi untuk putrinya.





Nah, itulah beberapa pelajaran yang dapat kamu petik dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan lupa bagikan ilmu ini kepada teman-temanmu. Semoga bermanfaat.