Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi Prakarya Kelas 7 Budidaya Bab 3 Budi Daya Tanaman Obat


Budi daya tanaman obat tentunya sangat penting untuk kita ketahui, entah yang bersifat spontanitas maupun ilmiah. Kita dari semenjak Tk telah diajarkan bagaimana agar kita selalu bersikap kreatif dan membuat sesuatu yang baru salah satunya yaitu kerajinan dan pengolahan.





Pada artikel yang satu ini, kami suguhkan rangkuman budi daya tanaman obat. Disini menemukan banyak informasi yang terdapat pada buku Kemendikbud RI keluaran resmi dan pemerintah.






Jenis-Jenis Tanaman Obat





1. Temulawak





Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) banyak ditemukan di daerah tropis. Temulawak dapat tumbuh di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi sampai ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut (dpl).





2. Jeruk Nipis





Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) termasuk tumbuhan perdu yang banyak memiliki dahan dan ranting. Tanaman jeruk nipis menyukai tempat dengan sinar matahari langsung.





3. Sirih





Sirih (Piper betle) termasuk jenis tumbuhan rambat dan tumbuh bersandar pada pohon lain. Tanaman sirih menyukai tempat dengan cahaya matahari penuh. Sirih dapat ditemui mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi, dengan ketinggian 1.000 m dpl.





Patah Tulang Sarana Produksi dan Tahapan Budi Daya Tanaman Obat





1. Sarana Produksi Budi Daya Tanaman Obat





a. Bahan





Benih atau bibit tanaman obat





Benih tanaman obat dapat berupa biji untuk pembibitan secara generative dan berupa stek, sambung, okulasi, rimpang, dan tunas.





Pupuk





Pupuk untuk tanaman obat dianjurkan dari bahan alami (pupuk kandang atau kompos). Pupuk kimia cepat diserap tanaman, tetapi dikhawatirkan menimbulkan efek farmakologis terhadap tanaman obat dan meninggalkan residu kimia yang mempengaruhi tanaman obat.





Media tanam





Media tanam tanaman obat biasanya berupa tanah. Pilih tanah yang gembur dan subur.





Pestisida





Jenis pestisida yang dianjurkan berupa pestisida alami/nabati yang berasal dari tumbuhan.





b. Peralatan





Menanam di Kebun/Pekarangan





  1. Cangkul untuk membuat bedengan.
  2. Garpu untuk menggemburkan tanah.
  3. Kored untuk membersihkan gulma.
  4. Gembor untuk menyiram tanaman.




Menanam di Lahan Terbatas/Tidak ada Lahan





  1. Polybag pot atau wadah dari limbah botol mineral.
  2. Sekop untuk memasukkan media tanam ke dalam wadah.
  3. Cangkul.




2. Tahapan Budi Daya Tanaman Obat





a. Pembibitan





Perbanyakan generative





Perbanyakan generatif tanaman dilakukan dengan biji. Tanaman sebaiknya diperoleh dari tanaman induk yang sehat dan memiliki hasil baik. Biji dapat disemai di polybag atau bak persemaian.





Perbanyakan vegetative





Perbanyakan secara vegetatif dapat dilakukan secara alami dan buatan. Vegetatif alami dilakukan dengan tunas, rhizome, geragih, tunas, umbi batang, dan umbi lapis. Berikut contoh pembibitan tanaman obat secara vegetatif buatan.





  1. Stek




Stek dilakukan dengan menanam potongan bagian tumbuhan. Bagian yang dapat dipotong misalnya batang dan daun. Tanaman obat yang dapat diperbanyak dengan stek batang adalah sirih, brotowali, dan lada.





  1. Cangkok




Tanaman obat, terutama jenis tanaman tahunan, dapat diperbanyak dengan cangkok, seperti: mahkota dewa, melati, dan kenanga.





  1. Okulasi




Okulasi adalah menggabungkan mata tunas suatu tumbuhan pada batang tumbuhan lain. Teknik ini biasanya digunakan untuk perbanyakan tanaman obat tahunan seperti: kayu manis, pala, dan belimbing wuluh.





b. Pengolahan tanah





Kondisi tanah yang gembur penting untuk pertumbuhan tanaman obat, khususnya untuk perkembangan rimpang pada tanaman temu-temuan.





c. Penanaman





Tanaman obat yang tumbuhnya merambat, seperti sirih dan lada, membutuhkan tegakan.





d. Pemeliharaan





  1. Penyiraman
  2. Penyulaman
  3. Pemupukan
  4. Penyiangan
  5. Pembumbunan
  6. Pengendalian OPT (Organisme Penggangu Tanaman)




e. Panen dan Pascapanen





  1. Daun
  2. Rimpang
  3. Biji
  4. Akar




Contoh Tahapan Budi Daya Tanaman Obat





1. Perencanaan





  1. Menentukan jenis tanaman obat yang akan dibudidayakan.
  2. Menentukan wadah untuk budi daya tanaman obat.
  3. Membuat jadwal kegiatan budi daya.
  4. Menyusun kebutuhan alat dan bahan.
  5. Menentukan tugas tiap individu.




2. Persiapan Sarana dan Peralatan.





Media, Tanam, Pupuk, Kandang





3. Alat





Sprayer, Pot





4. Tahapan Budi Daya Tanaman Obat (dalam pot/polybag)





  1. Siapkan media tanam dengan mencampur tanah dan pupuk kandang. Tanah dipupuk dengan pupuk kandang yang sudah matang, minimal 0.5 kg/lubang tanam. Media disiapkan satu minggu sebelum penanaman.
  2. Masukkan tanah ke dalam pot/polybag ukuran 5 kg sampai hampir penuh.
  3. Bibit yang digunakan berumur 9-10 bulan. Kulit rimpang yang digunakan sebaiknya tidak terluka atau lecet. Benih ditanam dengan tunas menghadap ke atas.
  4. Jahe tidak memerlukan air terlalu banyak. Siramlah secukupnya agar kondisi tanah tetap lembap.
  5. Pemupukan sisipan: umur 2-3 bulan, 4-6 bulan dan 8-10 bulan.
  6. Jika daun jahe sudah terlihat kuning dan mengering, jahe siap dipanen. Jika jahe digunakan sebagai bumbu dapur, jahe sudah dapat dipanen pada umur 4 bulan.
  7. Jahe yang dipanen dibersihkan dengan air. Setelah bersih, jahe dipotong-potong dan dikeringkan. Jahe yang sudah kering dikemas dalam kantong. Isi kemasan tidak boleh terlalu banyak dan kemasan tidak boleh ditumpuk terlalu tinggi. Jahe kering disimpan di gudang yang bersih dan kering.




Alternatif Media Tanam Tanaman Obat





Tanaman buah Tin yang ditanam dengan komposisi media tanam sabut kelapa (cocopeat), pasir dan tanah.





  1. Media Tanam
  2. Uji Media Tanam




Saatnya kini kamu melakukan percobaan. Kamu mencoba menjadi peneliti dan penemu. Uji yang akan dilakukan adalah uji kemampuan media mengikat air dan uji aerasi.





Daftar Pustaka
Suci Paresti, Dewi Sri Handayani Nuswantari, Erny Yuliani, dan Indra Samsudin. 2017. Prakarya SMP/MTs Kelas VII Semeter II. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.