Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi Seni Budaya Kelas 7 Bab 14 Menampilkan Level dan Pola Lantai pada Gerak Tari


Peragaan tari tunggal, kombinasi antara level tinggi, sedang, dan rendah tidak dapat dilakukan pada waktu yang sama, namun bisa dilakukan pada tari berpasangan dan kelompok. Misalnya Pada tari berpasangan, salah satu penari dapat level rendah sedangkan penari lainnya melakukan level tinggi. Pada tari kelompok, setiap penari dapat melakukan level berbeda dengan penari lainnya.





Penampilan tari tunggal, penggunaan pola lantai tidak dapat divariasikan secara bersama antara garis lurus dengan garis lengkung. Pola lantai garis lurus dan garis lengkung dapat dilakukan bersama pada penampilan tari berpasangan dan tari kelompok.






Agar lebih memahami level dan pola tari, lakukan gerakan berikut : 





A. Gerak 1 





  1. Hitungan satu : (penari duduk) kedua tangan disilangkan di depan dada, kaki kanan diangkat ditekuk, dan kaki kiri tekuk lurus ke lantai, (penari berdri) kedua tangan digerakkan diagonal ke samping kiri atas dan bawah sambil berjalan di tempat
  2. Hitungan dua : (penari duduk) tangan disilangkan dengan posisi kaki sama seperti hitungan satu (penari berdiri) gerakan kanan diagonal ke atas dan kiri bawah posisi kaki sama seperti hitungan Satu
  3. Hitungan tiga posisi sama seperti hitungan Satu
  4. Hitungan empat sama seperti hitungan Dua
  5. Lakukan gerakan 2 x 8 hitungan, seperti gambar berikut : 




Materi Seni Budaya Kelas 7 Bab 14




B. Gerak 2 





  1. Semua penari duduk berjajar
  2. Hitungan satu tangan memetik ke kanan
  3. Hitungan dua tangan memetik kekiri
  4. Hitungan tiga gerakan sama dengan hitungan Satu
  5. Hitungan empat gerakan sama dengan hitungan dua
  6. Lakukan gerakan 2 x 8 hitungan, seperti gambar berikut : 








C. Gerak 3 





  1. Hitungan satu gerakan menepuk ke atas
  2. Hitungan dua gerakan menepuk depan dada
  3. Hitungan tiga gerakan sama seperti hitungan Satu
  4. Hitungan empat gerakan sama seperti hitungan dua
  5. Lakukan gerakan ini 2 x 8 hitungan 




*) pada gerakan ini dapat dilakukan secara selang seling, seperti gambar berikut : 









D. Gerak 4 





  1. Hitungan satu tangan menepuk ke arah kanan kaki kanan maju ke samping kanan depan
  2. Hitungan dua tangan menepuk di depan dada kaki merapat
  3. Hitungan tiga tangan menepuk ke samping kiri kaki kiri melangkah ke depan
  4. Hitungan empat gerakan sama seperti hitungan dua
  5. Lakukan gerakan ini 2 x 8 hitungan 




*) gerakan ini dapat dilakukan secara selang seling, seperti gambar berikut : 









Meragakan tari di panggung tertutup atau procenium terdapat di gedung-gedung pertunjukan yang representatif. Taman Budaya di setiap provinsi memiliki panggung procenium. Tari yang diragakan di panggung terbuka seperti di candi Prambanan dan Borobudur, dilakukan dengan kolosal. Artinya, tarian itu melibatkan hampir ratusan penari karena panggung berukuran besar.





Tata rias dan busana pada pertunjukan tari berfungsi sebagai unsur pendukung. Setiap jenis tari memiliki karakteristik tata rias dan busana sebagai visualisasi makna dan simbol tari yang dibawakan.





Berikut contoh tata rias yang bersumber pada tari tradisional Thailand yang memiliki kemiripan dengan tata rias dan tata busana tari di Indonesia : 









Setiap suku di Indonesia memiliki jenis, fungsi, makna, simbol, prosedur, dan nilai estetika berbeda dalam tari. Warisan budaya tari setiap suku di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari kebutuhan hidup. Tari merupakan bagian dari kehidupan sosial maupun spiritual. Tari pergaulan merupakan contoh warisan budaya dalam bentuk sosial. 





Tari sakral seperti Bedoyo di Jawa Tengah, tari Perang pada suku di Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku. Di Bali, tari merupakan bagian dari kegiatan keagamaan. Di Sumatra, tari Saman merupakan contoh tari dengan napas keagamaan. Zapin merupakan tari pergaulan, Tor-tor merupakan ungkapan sukacita kepada tamu yang datang.





Warisan budaya seni tari perlu terus dikembangkan dan dilestarikan sebagai kekayaan yang tidak akan pernah habis untuk digali. Pengembangan dan pelestarian seni tari dapat dijadikan salah satu ekonomi kreatif. Pengembangan seni tari tetap memperhatikan unsur fungsi tari sehingga tidak merusak, tetapi memberi nilai tambah pada masyarakat pendukungnya. 





Berikut contoh Pertunjukan Sendratari Ramayana pada panggung terbuka di Candi Prambanan : 









Berikut contoh Pertunjukan tari Sunda : 









Berikut Contoh Pertunjukan tari Bali : 









Berikut contoh Pertunjukan tari Betawi : 









Daftar Pustaka
Purnomo, E., Deden, H., Buyung, R. & Julius, J. 2017. Seni Budaya SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.