Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi Seni Budaya Kelas 8 Bab 16 Pementasan Pantomim


Setiap pementasan mempunyai kesan dan karakter yang berbeda. Hal ini ditentukan oleh keberhasilan kita mewujudkan pementasan yang telah kita rancang dan persiapkan dengan waktu yang panjang dan pengorbanan berupa waktu, tenaga, hingga biaya. Sebaiknya pementasan yang dirancang dapat terlaksana dengan sukses. 





Berikut contoh Pantomimer Marcel Marceau sedang beraksi dalam pementasan pantomim : 





pementasan pantomim




Berikut contoh Pementasan pantomim dengan musik berjudul Don Juan : 









Kesuksesan ditentukan oleh ketekunan dan keseriusan kalian dalam proses menyiapkan pementasannya. Pelaksanaan pementasan Pantomim harus dikelola dengan manajemen pertunjukan yang baik.





Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pementasan pantomim yaitu : 





  1. Persiapan seluruh panitia penyelenggara 
  2. Pemanggungan 
  3. Publikasi 
  4. Dokumentasi




Kepanitiaan yang telah disusun sebaiknya melaksanakan tugasnya sesuai dengan kemampuan dan tugas pada bidang kerja masing-masing, jangan sampai ada yang tidak sesuai. Rasa tanggungjawab dan rasa memiliki pada produksi pementasan yang akan dipentaskan harus terus ditanamkan dalam pribadi semua kepanitiaan. 





Semua panitia mempunyai satu tujuan yaitu mensukseskan pementasan pantomim. Berikut contoh Pantomer Mixi Imajimime theatre Indonesia : Wanggi Hoediyanto ketika mementaskan pantomim “Memperebutkan Air” pada peringatan Hari Air Sedunia di BCCF, Bandung : 









Pemangungan adalah proses akhir dari persiapan perancangan dan latihan panjang yang telah dilalui. Hal penting dalam proses pemanggungan yaitu menyiapkan panggung dengan baik agar proses pementasan berjalan dengan baik pula. 





Pemanggungan berurusan dengan hal-hal yang bersifat teknik seperti teknik pemasangan setting, teknik penggunaan alat-alat/properti, teknik sound system, dan teknik penataan lampu. 





Berikut contoh Teater pantomim Sena Didi Mime Jakarta mementaskan pantomim berjudul “Sapu di Tangan” di pendopo Rumah Buku Dunia Tera, Dusun Tingal, Wanurejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah : 









Kehadiran penonton untuk mengapresiasi pertunjukan ditentukan oleh usaha dalam melakukan publikasi. Publikasi adalah penyebaran informasi dan berita tetang pementasan. Cara untuk mempublikasikan pementasan yaitu publikasi yang dilakukan dari mulut ke mulut.





Semua pendukung memberitakan tentang pementasan yang akan dilaksanakan pada orang-orang terdekat, keluarga, dan teman. Publikasi yang dilakukan dari mulut ke mulut bersifat terbatas. 





Publikasi umum yang bisa menjangkau kalangan lebih luas dilakukan melalui media massa, koran, majalah, radio, dan televisi. Media poster, baliho, pamflet dan spanduk juga sebagai media publikasi pementasan pantomim di tempat-tempat umum yang strategis.





Berikut contoh pementasan pantomim anak – anak : 









Pantomim merupakan karya seni pertunjukan. Karakteristik seni pertunjukan adalah terikat oleh ruang dan waktu, artinya karya pertunjukan tidak abadi, hanya bisa dinikmati saat pertunjukan sedang berlangsung. Cara agar bisa abadi pertunjukan harus didokumentasikan. 





Meskipun cita rasanya tidak sama seperti saat pementasan berlangsung. Namun, kita bisa mengabadikan saat berkreasi seni. Berbagai media dokumentasi bisa digunakan seperti kamera fotografi dan kamera video. Berikut contoh Pentas pantomim komunitas Sapen Mime mementaskan pantomim berjudul TITANIC, di Concert Hall, Taman Budaya Yogyakarta, 23 April 2015 : 









Mengevaluasi pertunjukan pantomim dilakukan untuk memahami dan mengoreksi proses yang telah pantomer lakukan. Apa yang telah dirancang kemudian menjadi pementasan. Ketika evaluasi, kalian dapat mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan dari rancangan pementasan yang telah kalian buat. 





Perlu keterbukaan dan mau saling menerima kritik diantara semua pendukung pementasan. Hal ini sangat baik untuk pelaksanaan pementasan selanjutnya sehingga kalian dapat belajar dari kegagalan dan melanjutkan keberhasilan yang telah dicapai supaya lebih sukses. 





Pementasan pantomim merupakan muara akhir dari sebuah perjalanan panjang dalam proses teater berupa pantomim. Sebaiknya dipersiapkan segala macam keperluan dan hal-hal yang bersifat teknik, seperti sound system, setting, properti dan panggung untuk keberhasilan pementasan. 





Keindahan proses teater lebih terasa apabila pementasan diakhiri oleh proses perenungan dan evaluasi bersama pada pertunjukan untuk keberhasilan pementasan pantomim selanjutnya. 





Kegiatan pementasan pantomim dan mengevaluasi pementasan mengandung hal penting, yaitu kalian dapat memahami karakteristik dan kecenderungan pribadi diantara teman. Pemahaman pada kondisi dan saling mengisi merupakan modal yang sangat penting dalam hidup bermasyarakat. 





Mementaskan pantomim yang baik memerlukan pemikiran, tenaga, waktu, dan ketekunan dalam melakukannya. Dengan pementasan pantomim kalian bisa saling bekerja sama, toleransi, dan menikmati keindahan dalam kebersamaan.





Daftar Pustaka
Purnomo, Eko., Deden H., Buyung R., & Julius Juih. 2017. Seni Budaya SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.