Rangkuman Materi PAI Kelas 7 Bab 8 Berempati Itu Mudah Menghormati Itu Indah
Berempati itu mudah menghormati itu indah tentunya sangat penting untuk kita ketahui, entah yang bersifat spontanitas maupun ilmiah. Kita dari semenjak Tk telah diajarkan bagaimana agar kita memiliki sikap empati dan menghormati orang tua dan guru.
Pada artikel yang satu ini, kami suguhkan rangkuman Berempati itu mudah menghormati itu indah. Disini menemukan banyak informasi yang terdapat pada buku Kemendikbud RI keluaran resmi dan pemerintah.
Daftar Isi
1. Renungkanlah
Ketika kita melihat keluarga yang bahagia alangkah senangnya. Mereka saling menyayangi, meng hormati, dan mengasihi. Hidup saling berbagi juga indah. Ada orang yang membutuhkan, ada orang yang memberikan. Hidup ini terasa sempurna jika semuanya saling memahami akan ke butuhan hidupnya masing-masing.
Kita harus peduli, merasakan apa yang dirasakan teman kita. Kita wajib menghormati kedua orang tua kita yang telah membesarkan kita.
Sikap empati atau peduli terhadap orang lain, menghormati orang tua, serta menghormati guru merupakan perilaku terpuji yang harus dijunjung tinggi agar kita menjadi manusia yang sempurna.
2. Mari Berempati
Empati adalah keadaan mental yang membuat orang merasa dirinya dalam keadaan, perasaan atau pikiran yang sama dengan orang lain. Dalam istilah lain, empati dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menyadari diri sendiri atas perasaan seseorang, lalu bertindak untuk membantunya.
Empati merupakan sifat terpuji Islam menganjurkan hambanya memiliki sifat ini. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S. an-Nisa/4: 8.
وَاِذَا حَضَرَ الْقِسْمَةَ اُولُوا الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنُ فَارْزُقُوْهُمْ مِّنْهُ وَقُوْلُوْا لَهُمْ قَوْلًا مَّعْرُوْفًا – ٨
“Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir beberapa kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.” (Q.S. an-Nisa/4: 8).
Ayat tersebut menjelaskan apabila ada kerabat, anak yatim, dan orang miskin yang ikut menyaksikan pembagian warisan, maka mereka diberi bagian sekadarnya sebagai atau tali kasih. Kepedulian terhadap mereka perlu ditumbuhkan.
Sikap empati ini akan timbul apabila:
- Dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain,
- Mampu menempatkan diri sebagai orang lain, dan
- Menjadi orang lain yang merasakan.
Terkait sikap empati ini, Rasulullah saw. bersabda. yang artinya :
“Dari Abi Musa r.a. dia berkata, Rasulullah saw. bersabda, ‘Orang mukmin yang satu dengan yang lain bagai satu bangunan yang bagian-bagiannya saling mengokohkan. (H.R. Bukhari)
Perilaku empati terhadap sesama dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan dengan cara:
- peka terhadap perasaan orang lain,
- membayangkan seandainya aku adalah dia,
- berlatih mengorbankan milik sendiri, dan
- membahagiakan orang lain.
3. Mari Menghormati Orang Tua Kita
Jasa mereka besar sehingga kamu tidak akan mampu menghitungnya, antara lain:
- Ibu mengandung dengan penuh susah payah, dan melahirkan dengan mempertaruhkan nyawanya;
- Ibu menyusui selama dua tahun dengan penuh kasih sayang dan terjaga malam hari karena memenuhi kebutuhan anaknya;
- Ibu dan ayah memelihara kita sehingga kita siap untuk hidup mandiri;
- Ibu dan ayah bekerja keras untuk memenuhi keperluan keluarga;
- Ibu dan ayah memberi bekal pendidikan;
- Ibu dan ayah memberikan kasih sayang dengan ikhlas tanpa meminta balasan
Begitu besar jasa orang tua sehingga kita sebagai anak wajib hukumnya berbuat baik kepada keduanya. Allah Swt. memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada keduanya, sebagaimana firman-Nya:
وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ لَا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَّاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْكُمْ وَاَنْتُمْ مُّعْرِضُوْنَ – ٨٣
“Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuatbaiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang.” (Q.S. al-Baqarah/2: 83).
Terkait dengan ini, Imam Abu Daud dan Baihaqi meriwayatkan sebuah hadis dari Abdullah bin Amru sebagai berikut yang artinya.
“Dari Abullah bin Umar berkata. Seseorang datang kepada Rasulullah saw. Dan berkata, “Aku akan berbaiat kepadamu untuk berhijrah, dan aku tinggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis.” Rasulullah saw. bersabda, “Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau telah membuat keduanya menangis.” (H.R. Baihaqi)
Perilaku menghormati kedua orang tua dapat diwujudkan dengan cara berikut ini.
Ketika orang tua masih hidup:
- Memperlakukan keduanya dengan sopan dan hormat;
- Membantu pekerjaanya;
- Mengikuti nasihatnya (apabila nasihat itu baik);
- Membahagiakan keduanya.
Ketika orang tua sudah meninggal;
- Jika keduanya muslim, kamu dapat mendoakan mereka setiap saat agar mendapat ampunan Allah Swt;
Doa yang diajarkan Rasulullah saw. demikian:
“Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan rahmatilah mereka sebagaimana keduanya telah memeliharaku pada waktu kecil.”
- Melaksanakan wasiatnya;
- Menyambung dan melanjutkan silaturahmi yang dahulu sudah dilakukan
- oleh kedua orang tua;
- Menjaga nama baik mereka.
4. Mari Menghormati Guru
Gurulah yang menjadikan kita orang yang pandai dan memahami ilmu pengetahuan. Dengan demikian, kita akan memperoleh kedudukan yang tinggi di hadapan Allah Swt., sebagaimana firman-Nya.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ – ١١
…Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat…” (Q.S. al-Mujadalah/58: 11)
Cara berbakti kepada guru, antara lain dengan bersikap:
- Mengucapkan salam apabila bertemu;
- Memperhatikan apabila diajak bicara di dalam dan di luar kelas;
- Rendah hati, sopan, dan menghargai;
- Melaksanakan nasihatnya;
- Melaksanakan tugas belajar dengan ikhlas.