Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kegiatan Bakti Sosial Membantu Korban Banjir Bandang


Banjir bandang merupakan musibah yang begitu menakutkan, apalagi di musim hujan, daerah yang memiliki letak geografis yang berada di dataran rendah sangat beresiko terjadinya banjir, terlebih lagi banyak pohon yang tumbang di daerah pegunungan. Seperti musibah yang terjadi di desa Sambelia di kabupaten Lombok Timur, yang baru-baru ini sedang mengalami musibah banjir bandang.


Berikut pengertian dari banjir bandang yang dikutip dari situs wikipedia.org


Banjir bandang atau Air Bah adalah banjir besar yang datang secara tiba-tiba dengan meluap, menggenangi, dan mengalir deras menghanyutkan benda-benda besar (seperti kayu dan sebagainya).Banjir ini terjadi secara tiba-tiba di daerah permukaan rendah akibat hujan yang turun terus-menerus. Banjir bandang terjadi saat penjenuhan air terhadap tanah di wilayah tersebut berlangsung dengan sangat cepat hingga tidak dapat diserap lagi. Air yang tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah dengan permukaan rendah dan mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah. Akibatnya, segala macam benda yang dilewatinya dikelilingi air dengan tiba-tiba. Banjir bandang dapat mengakibatkan kerugian yang besar.




Sebagai bentuk kepedulian sekolah MTs NS Wanasaba, kami pun mengajak siswa untuk melakukan kegiatan bakti sosial sebagai bentuk empati kepada para korban banjir.


bakti-sosial-korban-banjir


Bertepatan dengan hari Minggu tanggal 26 Februari 2017, siswa-siswi MTs Nahdlatus Shaufiah Wanasaba melakukan bakti sosial yang sungguh mulia, yakni membantu para korban banjir bandang di salah satu desa di kabupaten Lombok Timur yaitu tepatnya di desa Sambelia.


Anak-anak MTs NS Wanasaba begitu antusias dengan kegiatan sosial ini. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan kepada para siswa tentang pentingnya kepedulian atas sesama terutama kepada para korban musibah dalam banjir bandang. 


Sebelum kegiatan ini digelar, siswa ditugaskan untuk menggalang dana di masayarakat sekitar yang ada di ligkungan sekolah. Mulai dari mengumpulkan uang, bisa juga dalam bentuk barang seperti pakaian bekas yang layak pakai, beras, mie instant dan lain-lain. 


Setelah melakukan penggalangan dana di masayarakat, dana yang terkumpul lumayan bisa mencukupi untuk membantu para korban. Sehingga program ini sukses sesuai rencana.


Setibanya di lokasi kejadian, yaitu tepatnya di desa Sambelia, semua siswa diajak untuk keliling kampung untuk melihat kondisi rumah warga yang terkena banjir. Cukup memperihatinkan, kalau melihat rumah warga yang menjadi korban banjir bandang. Ada yang tembok rumahnya ambruk, jalan-jalan dan jembatan banyak yang rusak, karena tergenang air.


Saat mengelilingi kampung kami dipandu langsung oleh ketua RT daerah setempat, sehingga para siswa bisa melihat langsung bagaimana kondisi rumah warga yang sudah menjadi korban dalam banjir bandang ini.


Setelah melihat situasi rumah warga yang menjadi korban banjir, kamipun melanjutkan agenda utama yakni, membagikan sembako yang sudah dipersiapkan oleh siswa-siswi dari sekolah, yakni setiap warga diberikan jatah satu sembako yang sudah dibungkus dengan plastik yang berisikan beras, minyak goreng, dan mie instant.


membantu-korban-banjir


Sungguh menyenangkan bisa mengajak siswa untuk mengikuti kegiatan sosial  seperti ini, selain siswa belajar langsung untuk membantu warga yang terkena korban siswa juga mendapatkan pengalaman yang begitu berharga yang sulit didapatkan di bangku sekolah, ini benar-benar pendidikan yang berharga dan sangat bermanfaat bagi siswa.


Setelah kegiatan membagikan sembako, semua siswa dan guru yang mengikuti bakti sosial ini berfoto bersama dengan warga sekitar mulai dari anak-anak hingga dengan para tokoh masyarakat setempat.


Itulah sedikit laporan kegiatan sosial dari para siswa MTs NS Wanasaba kanupaten Lombok Timur, provinsi NTB. Semoga pengalaman kami ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan bisa menginspirasi kita untuk tetap berbuat baik kepada orang-orang di sekitar kita dan terlebih lagi kepada orang yang membutuhkan bantuan seperti para korban bencana banjir bandang di Sambelia.