Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Biji Apel Mengandung Sianida, Apakah Berbahaya Bagi Tubuh?



Biji Apel Mengandung Sianida – Apel merupakan salah satu buah – buahan yang mengandung antioksidan tinggi. Apel juga bisa menetralisir kadar gula dalam tubuh manusia sehingga dapat menurunkan dan mencegah resiko penyakit diabetes. Kadar glukosa yang terkandung di dalam buah apel juga mampu menjadi pengusir penyakit paling serius dan menyerang mereka yang memiliki pola hidup tidak sehat.



Baca Juga:  Dulu Garam Digunakan Sebagai Alat Pembayaran



Mungkin kamu sering mendengar orang tua yang menasehati anaknya untuk tidak mengkonsumsi biji apel karena takut akan tumbuh di dalam perutnya. Hal ini hanyalah candaan saja. Candaan tersebut memang tidak benar, tetapi ada hubungannya dengan fakta ilmiah. Fakta ilmiah menyatakan bahwa biji apel mengandung sianida, maka biji apel tidak boleh tertelan oleh manusia terutama oleh anak – anak yang sistem pencernaannya belum sempurna seperti orang dewasa.


Biji apel mengandung Amygdalin. Amygdalin adalah senyawa yang dapat menghasilkan glikosida sianogen. Glikosida sianogen ini dapat menghasilkan sianida (Cn) jika bereaksi dengan enzim pencernaan. Sianida (Cn) adalah zat yang dapat menyebabkan keracunan bila kita mengonsumsi zat ini dalam jumlah yang sangat banyak. Namun, sianida (Cn) tidak hanya terdapat dalam biji apel, tetapi juga terdapat pada biji aprikot, biji persik, biji bluebery, dan biji raspbery. Namun kadar sianida di dalam biji buah – buahan hanya sedikit sekali.




Di dalam biji apel, kandungan sianida sangat sedikit. Dan sianida dapat keluar jika kita mengunyah biji apel. Jika biji apel terkunyah hanya sedikit, hal ini tidak masalah. Jumlah kecil tersebut dapat didetoksifikasi oleh enzim pencernaan. Dalam jumlah kecil, tubuh mengubah sianida menjadi tiosianat, yang tidak berbahaya dan bisa dikeluarkan oleh urin. Selain itu, ternyata jumlah yang sedikit ini justru bermanfaat untuk menjaga kesehatan saraf dan sel darah merah, jika dikombinasikan dengan zat kimia lain yang dapat membentuk vitamin B12.




Namun jika biji apel termakan dalam jumlah besar, tentu akan berbahaya. Sianida dalam jumlah besar dapat mengikat fungsi sel-sel darah yang membawa oksigen, karena zat ini mampu masuk dengan cepat ke dalam pembuluh darah. Dalam sekejap, sel akan kekurangan oksigen dan tentunya sel menjadi mati. Selain itu, racun sianida akan menyerang jantung, sistem pernapasan, dan juga sistem saraf pusat.


Tetapi kita tidak perlu khawatir, pada kasus racun sianida yang terkandung dalam biji apel, diperlukan sekitar dua cangkir biji apel untuk bisa meracuni tubuh manusia. Jadi ketika 1 atau 2 biji apel tidak sengaja terkunyah atau termakan, kita tidak perlu takut dan panik. Meski demikian, sebaiknya kita harus tetap waspada dan jangan pernah mencoba untuk mengonsumsi biji apel.



Adapun beberapa dampak kesehatan akibat keracunan sianida atau kebanyakan asupan sianida dapat kita ketahui melalui ciri – cirinya.


Berikut ini adalah ciri-ciri dari seseorang yang terkena racun sianida :



  1. Iritasi Mata

  2. Tubuh menjadi lemah

  3. Gangguan sistem pencernaan

  4. Tekanan darah terganggu

  5. Penglihatan terganggu

  6. Sesak napas

  7. Kontraksi jantung lebih cepat

  8. Sistem Metabolisme terganggu


 


Ciri – ciri tersebut bukanlah hal utama untuk mendiagnosa tubuh manusia keracunan sianida, tetapi harus melalui ujia laboratorium dan diagnosa yang lainnya juga. Jadi, jika mata kita iritasi, tubuh menjadi lemah, dan sistem pencernaan terganggu, bukan berarti kita keracunan sianida, bisa jadi kita hanya diare dan iritasi mata karena sering begadang di tempat terbuka sehingga banyak debu yang masuk ke mata dan menyebabkan iritasi.


Baca Juga:  Mengapa Saat Mengiris Bawang Merah, Mata Terasa Perih?


Demikian fakta sains mengenai sianida yang terdapat didalam biji apel tidak berbahaya. Namun, jika mengonsumsinya dalam jumlah banyak tentu sangat berbahaya karena dapat meracuni tubuh. Meskipun demikian, kita juga harus tetap waspada dan jangan sampai mengonsumsi biji apel.

Selamat membaca, semoga bermanfaat.