Sering Cegukan? Hati-Hati Bisa Kena Operasi!
Cegukan atau hiccups adalah kontraksi tiba-tiba pada diafragma yang terjadi secara tak sengaja. Dalam istilah medis, cegukan disebut dengan singultus. Cegukan umumnya terjadi berulang-ulang setiap menitnya. Udara yang masuk kedalam paru-paru, menyebabkan glottis (ruang antara pita suara) menutup, serta menyebabkan terjadinya suara hik.
Cegukan seringkali dianggap hal sepele oleh kebanyakan orang. Namun, perlu diketahui bahwa cegukan ada juga yang berbahaya. Diantaranya yaitu cegukan merupakan tanda akan datangnya beberapa penyakit. Cegukan ini bisa terjadi menyerang siapa saja yaitu bayi, anak-anak, hingga lansia.
Cegukan seringkali terjadi dan berkembang dalam situasi tertentu, seperti : makan terlalu cepat, minum air es sesaat setelah makan makanan panas, makan makanan yang sangat panas atau terlalu pedas, tertawa atau batuk terlalu keras, meminum alkohol berlebihan, atau karena kurangnya elektrolit (kurangnya kadar kalium) didalam tubuh.
Selain itu, cegukan dapat disebabkan karena: adanya tekanan saraf frenik oleh anatomi yang lain, atau karena tumor dan penyakit ginjal lainnya. Namun, hal ini jarang sekali terjadi. Seperti yang dilansir dalam American Cancer Society, melaporkan bahwa 30% pasien kemoterapi menderita cegukan sebagai efek samping perlakuan.
Cegukan ada 2 jenis, yaitu :
- Cegukan yang bersifat ringan. Cegukan ini hanya berlangsung sementara selama 1-2 jam saja. Penyebab terjadinya cegukan yang bersifat ringan ini yaitu : karena adanya regangan pada lambung, karena adanya perubahan cuaca secara mendadak (dari dingin ke panas atau sebaliknya), makan makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin, meminum minuman beralkohol, merokok terlalu banyak, atau mengalami stres. Cegukan yang bersifat ringan ini bisa hilang dengan sendirinya ketika kita tertidur.
- Cegukan yang bersifat tetap (permanen/persistance). Cegukan ini berlangsung terus menerus selama berhari – hari, dan bahkan berbulan – bulan. Cegukan ini merupakan gejala adanya gangguan di otak, misalnya gejala tumor di batang otak (medulla). Adanya gejala stroke, biasanya pada penderita stroke sering timbul cegukan. Gejala adanya infeksi di susunan saraf pusat (otak), adanya herpes di dada sehingga mengganggu saraf tepi. Selain itu, juga karena adanya gangguan metabolisme seperti pada penderita diabetes, penderita kelainan ginjal, dsb. Serta karena gangguan elektrolit (kurangnya kalium), termasuk pengaruh obat – obatan steroid atau obat tidur.
Cara Meredakan Cegukan
Sedangkan untuk meredakan cegukan ringan, bisa dilakukan dengan cara :
- Meminum air hangat (jangan lupa membaca doa)
- Tarik napas, kemudian hembuskan napas, lalu hembusan napas ditampung dalam kantong tertutup selama kurang lebih 1 menit. Ketika menghembuskan napas ini, hidung dan mulut dimasukkan ke dalam kantong. Hal ini bertujuan untuk menahan dan meningkatkan CO2, sebab menurunnya kadar CO2 dalam darah bisa menyebabkan cegukan. Setelah 1 menit, bisa istirahat dan mengulanginya lagi hingga cegukan hiang.
- Tidur berbaring hingga kedua lutut ditekuk kearah perut. Lakukan beberapa saat setelah cegukan hilang.
- Menarik lidah atau menggosok mata secara perlahan
- Menahan napas atau menelan gula batu.
- Minum air dingin sedikit demi sedikit kemudian mengeluarkannya dari sisi gelas yang salah. Hal ini bertujuan untuk mempengaruhi sistem saraf, sehingga menghentikan ritme cegukan
Berbeda dengan cegukan ringan, untuk meredakan cegukan permanen yaitu pasien dianjurkan untuk meminum chlorpromazin dan Tegretol. Obat ini harus diminum sesuai dengan resep dokter. Meski ampuh, kedua obat ini ternyata juga memiliki efek samping, yaitu menyebabkan kantuk. Apabila cegukan tak juga hilang sampai bertahun – tahun, maka harus dilakukan operasi bedah. Yaitu salah satu saraf yang menuju diafragma akan dipotong.
Selamat Membaca. Semoga bermanfaat.